Jumat, 18 Januari 2013


Banjir di Glodok, Bule Ini Malah Main Selancar

Mungkin warga Selandia Baru ini layak masuk acara bule gila di televisi. Daniel (30), saat banjir melanda Jakarta, malah asyik bermain selancar. Dengan kreatif dia menyewa motor dan meminta pengendara menariknya. Daniel berdiri di atas papan. Edan!
Jumat (18/1/2013) di depan Museum Bank Mandiri di Glodok, Jakarta, Daniel tampak santai dengan papan selancar. Dengan baju hitam, celana pendek coklat, dan sepatu converse hitam, dia langsung pasang aksi main selancar.
Awalnya dia mencoba sendiri meluncur tetapi tidak bisa, malah jatuh terus. Bocah kecil yang melihat aksi Daniel itu sontak banyak yang tertawa.
"Ini evakuasi, evakuasi," kata Daniel ramah saat ditanya.
Dia mengaku sebagai gitaris grup punk rock Citizen Useless. Band ini manggung di sejumlah tempat di Jakarta. Daniel tinggal di Apartemen Pluit dan hendak menuju ke rumah temannya di Apartemen Rasuna.
Tahu kondisi banjir, dia pun membawa papan selancar. Hingga kemudian, dia menyewa pemotor yang diminta menariknya. Layaknya di tengah pantai, Daniel pun asyik bermain selancar.
"Ini banjir Jakarta, setiap 5 tahun. Mau gimana lagi, saya tetap akan di Jakarta," kata Daniel dengan bahasa Inggris.
(detik/18/1/1330

--------------------------------------------------------------------
Edan! Banjir di Glodok, Bule Ini Malah Main Selancar

Mungkin warga Selandia Baru ini layak masuk acara bule gila di televisi. Daniel (30), saat banjir melanda Jakarta, malah asyik bermain selancar. Dengan kreatif dia menyewa motor dan meminta pengendara menariknya. Daniel berdiri di atas papan. Edan!
Jumat (18/1/2013) di depan Museum Bank Mandiri di Glodok, Jakarta, Daniel tampak santai dengan papan selancar. Dengan baju hitam, celana pendek coklat, dan sepatu converse hitam, dia langsung pasang aksi main selancar.
Awalnya dia mencoba sendiri meluncur tetapi tidak bisa, malah jatuh terus. Bocah kecil yang melihat aksi Daniel itu sontak banyak yang tertawa.
"Ini evakuasi, evakuasi," kata Daniel ramah saat ditanya.
Dia mengaku sebagai gitaris grup punk rock Citizen Useless. Band ini manggung di sejumlah tempat di Jakarta. Daniel tinggal di Apartemen Pluit dan hendak menuju ke rumah temannya di Apartemen Rasuna.
Tahu kondisi banjir, dia pun membawa papan selancar. Hingga kemudian, dia menyewa pemotor yang diminta menariknya. Layaknya di tengah pantai, Daniel pun asyik bermain selancar.
"Ini banjir Jakarta, setiap 5 tahun. Mau gimana lagi, saya tetap akan di Jakarta," kata Daniel dengan bahasa Inggris.
(detik/18/1/1330

------------------------------------------------------------------------
Paling Murah iSmart Portable charger 5600 mAh di TOKO FB hanya 245.000 klik http://on.fb.me/VjKzSa

Kamis, 17 Januari 2013

Mimpi Soekarno pindahkan ibu kota ke Palangkaraya


Jakarta sebagai ibu kota negara kini sudah tidak ideal lagi. Kota ini menyimpan segudang masalah. Mulai dari kemacetan akut, kepadatan penduduk, pembangunan tak terencana hingga banjir yang selalu mengintai jika musim hujan datang.
Presiden Soekarno pada tahun 1950-an sudah meramalkan Jakarta akan tumbuh tak terkendali. Soekarno dulu punya mimpi memindahkan ibu kota Republik Indonesia dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Mengapa Palangkaraya? Ada beberapa pertimbangan Soekarno. Pertama Kalimantan adalah pulau terbesar di Indonesia dan letaknya di tengah-tengah gugus pulau Indonesia. Kedua menghilangkan sentralistik Jawa.
Selain itu, pembangunan di Jakarta dan Jawa adalah konsep peninggalan Belanda. Soekarno ingin membangun sebuah ibu kota dengan konsepnya sendiri. Bukan peninggalan penjajah, tapi sesuatu yang orisinil.
"Jadikanlah Kota Palangkaraya sebagai modal dan model," ujar Soekarno saat pertama kali menancapkan tonggak pembangunan kota ini 17 Juli 1957.
Satu hal lagi, seperti Jakarta yang punya Ciliwung, Palangkaraya juga punya sungai Kahayan. Soekarno ingin memadukan konsep transportasi sungai dan jalan raya, seperti di negara-negara lain.
Soekarno juga ingin Kahayan secantik sungai-sungai di Eropa. Di mana warga dapat bersantai dan menikmati keindahan kota yang dialiri sungai.
"Janganlah membangun bangunan di sepanjang tepi Sungai Kahayan. Lahan di sepanjang tepi sungai tersebut, hendaknya diperuntukkan bagi taman sehingga pada malam yang terlihat hanyalah kerlap-kerlip lampu indah pada saat orang melewati sungai tersebut," kata Soekarno.
Untuk mewujudkan ide itu Soekarno bekerjasama dengan Uni Soviet. Para insinyur dari Rusia pun didatangkan untuk membangun jalan raya di lahan gambut. Pembangunan ini berjalan dengan baik.
Tapi seiring dengan terpuruknya perekonomian Indonesia di awal 60an, pembangunan Palangkaraya terhambat. Puncaknya pasca 1965, Soekarno dilengserkan. Soeharto tak ingin melanjutkan rencana pemindahan ibukota ke Kalimantan. Jawa kembali jadi sentral semua segi kehidupan.
Kini Jakarta makin semrawut, sementara pembangunan di Palangkaraya berjalan lambat. Hampir tak ada tanda kota ini pernah akan menjadi ibukota RI yang megah.
Hanya sebuah monumen berdiri menjadi pengingat Soekarno pernah punya mimpi besar memindahkan ibukota ke Palangkaraya.
(merdeka/17/1/13)

-----------------------------------------------------------------------
Mimpi Soekarno pindahkan ibu kota ke Palangkaraya

Jakarta sebagai ibu kota negara kini sudah tidak ideal lagi. Kota ini menyimpan segudang masalah. Mulai dari kemacetan akut, kepadatan penduduk, pembangunan tak terencana hingga banjir yang selalu mengintai jika musim hujan datang.
Presiden Soekarno pada tahun 1950-an sudah meramalkan Jakarta akan tumbuh tak terkendali. Soekarno dulu punya mimpi memindahkan ibu kota Republik Indonesia dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Mengapa Palangkaraya? Ada beberapa pertimbangan Soekarno. Pertama Kalimantan adalah pulau terbesar di Indonesia dan letaknya di tengah-tengah gugus pulau Indonesia. Kedua menghilangkan sentralistik Jawa.
Selain itu, pembangunan di Jakarta dan Jawa adalah konsep peninggalan Belanda. Soekarno ingin membangun sebuah ibu kota dengan konsepnya sendiri. Bukan peninggalan penjajah, tapi sesuatu yang orisinil.
"Jadikanlah Kota Palangkaraya sebagai modal dan model," ujar Soekarno saat pertama kali menancapkan tonggak pembangunan kota ini 17 Juli 1957.
Satu hal lagi, seperti Jakarta yang punya Ciliwung, Palangkaraya juga punya sungai Kahayan. Soekarno ingin memadukan konsep transportasi sungai dan jalan raya, seperti di negara-negara lain.
Soekarno juga ingin Kahayan secantik sungai-sungai di Eropa. Di mana warga dapat bersantai dan menikmati keindahan kota yang dialiri sungai.
"Janganlah membangun bangunan di sepanjang tepi Sungai Kahayan. Lahan di sepanjang tepi sungai tersebut, hendaknya diperuntukkan bagi taman sehingga pada malam yang terlihat hanyalah kerlap-kerlip lampu indah pada saat orang melewati sungai tersebut," kata Soekarno.
Untuk mewujudkan ide itu Soekarno bekerjasama dengan Uni Soviet. Para insinyur dari Rusia pun didatangkan untuk membangun jalan raya di lahan gambut. Pembangunan ini berjalan dengan baik.
Tapi seiring dengan terpuruknya perekonomian Indonesia di awal 60an, pembangunan Palangkaraya terhambat. Puncaknya pasca 1965, Soekarno dilengserkan. Soeharto tak ingin melanjutkan rencana pemindahan ibukota ke Kalimantan. Jawa kembali jadi sentral semua segi kehidupan.
Kini Jakarta makin semrawut, sementara pembangunan di Palangkaraya berjalan lambat. Hampir tak ada tanda kota ini pernah akan menjadi ibukota RI yang megah.
Hanya sebuah monumen berdiri menjadi pengingat Soekarno pernah punya mimpi besar memindahkan ibukota ke Palangkaraya.
(merdeka/17/1/13)

------------------------------------------------------------------------
Celengan ATM mini, ajari anak anda menabung di lengkapi kartu dan pin dan password, bisa cek saldo dan mengenali koin rupiah Hanya 130.000 di TOKO FB klik http://on.fb.me/13iGSyR

Pantau Banjir Jakarta dari Google Maps


JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Kamis (17/1/2013) dini hari mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi. Layanan Google Maps menyediakan peta interaktif yang     bisa dimanfaatkan untuk memantau daerah mana saja di Jakarta yang kebanjiran.

Anda dapat mengakses peta interaktif banjir Jakarta dalam Google Maps di tautan ini. Lokasi yang diberi tanda berwarna biru merupakan titik banjir.


     interaktif yang diprakarsai oleh pengguna dengan inisial "dest" ini bisa membantu Anda menghindari lokasi banjir, dan mencari jalan alternatif untuk mencapai tujuan Anda.

Selain Google Maps, Anda juga bisa memantau lokasi banjir dari akun Twitter Traffic Management Centre Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (@TMCPoldaMetro), Radio Elshinta (@RadioElshinta), dan Lalu Lintas dari LewatMana.com(@lewatmana) http://tekno.kompas.com/read/2013/01/17/1157270/Pantau.Banjir.Jakarta.dari.Google.Maps?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktswp